Senin, 28 Maret 2011

PIODALAN DI PURA AGUNG UDAYANA MAKODAM IX/ UDAYANA, PADA PURNAMA KEDASA 2011.










Para anggota/ personil Makodam IX/ Udayana dan keluarganya, kira- kira berjumlah 700 Orang, bertepatan dengan Purnama Kedasa 2011, melaksanakan Piodalan Pura Agung Udayana di Makodam IX/ Udayana, di puput Oleh Ida Pedanda Kekeran Pemaron, dari Munggu Badung. Pada Piodalan tersebut disampaikan pula Dharmawacana oleh Ka Bintaldam IX/ Udayana Bapak Drs. I Dewa Ketut Budiana, M. Phil. H, dengan judul "Meningkatkan Moralitas di Zaman Kaliyuga". Senin (28/ 3).

Piodalan diawali ngarga Air suci (Tirtha) pembersihan ataupun pengelukatan dan lain- lain oleh Ida Pedanda , selanjutnya semua Upakara dibersihkan atau disucikan, Tuhan yang dimanifestasikan sebagai Sanghyang Tiga Guru Wisesa dan Sanhyang Tryodasa Saksi dimohonkan hadir sebagai saksi dan memberikan wara nugerahanya, yang sebelumnya dihaturkan Pecaruan berupa Panca Sata, setelah bersih dari segala unsur- unsur negatif dan menjadi suci, semua roh- roh suci, Dewa- dewi, Bhatara- bhatari sampai dengan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), dipendak diharapkan Turun datang berstana Sesuai tempat yang tersedia di Pura yang suci itu, selanjutnya akan menerima persembahan bhakti dari para bhaktanya diwujudkan dengan berbagai upakara, setelah dihaturkan pesucian, pangereresikan, dihaturkanlah jenis- jenis upakara seperti bebangkit, ajuman, bayuan, dan lain-lain sesuai dengan fungsi upakara- upakara tersebut, Selanjutnya dipersembahkan tari Wali berupa topeng Siddha Karya. Pada piodalan tersebut dilaksanakan juga "Pawintenan Saraswati" kepada 20 Orang Kerama Makodam IX/ Udayana dan keluarganya.

Rangkaian Upacara Piodalan Pura Agung Udayana selanjutnya adalah Persembahyangan dan Dharmawacana, Ka Bintaldam IX/ Udayana Bapak Letkol Caj Drs. I Dewa Ketut Budiana, M.Phil. H yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD di Salah satu Tingkat Kabupaten di Kalimantan, dengan Dharmawacananya berjudul "Meningkatkan Moralitas di Zaman Kaliyuga", mengatakan kita sekarang berada di dalam zaman Kaliyuga, adalah suatu zaman yang terjadi serba terbalik bila dbandingkan dengan zaman Kerta yuga, zaman sekarang hampir semua urusan dihitung dengan materi dan serba instan, anak- anak sudah biasa menentang nasehat Orang Tua, banyak terjerumus kelembah hitam, seperti mabuk- mabukan, kasus narkoba, kasus kriminal dan perbuatan menyesatkan lainnya. Kepercayaan kepada Tuhan atau keimanan tidak ditindak lanjuti dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari- hari, karena dalam perdebatan ilmu perpolitikan dan keimanan sangat luar biasa hebatnya, sehingga di zaman kali ini banyak orang- orang tenggelam didalam kemunafikan, dalam kitab- kitab Weda Seperti Brahmaanda Purana, Wisnu Purana, Parasara Dharmasastra dan lain- lain, hanya 25 persen dari Orang- orang di muka Bhumi ini yang keimanannya masih baik artinya pikiran, kata- kata, dan tindakannya sesuai dengan perintah Tuhan, untuk itu mari kita tanyakan kepada diri kita masing- masing apakah kita termasuk golongan 25 persen (ber iman baik) atau tidak. Karena itu marilah kita tingkatkan moralitas kita ini, Pada zaman kali ini sesuai petunjuk sastra Hindu (Weda) kita harus banyak menyebutkan nama Tuhan, untuk itu kita harus rajin sembahyang baik di Rumah seperti Kamar suci, merajan, di Pura- Pura, dan tempat Suci dimanapun berada, minimal laksanan Tri Sandhya Pagi hari, siang hari, dan malam hari (sandhya kala) dan laksanakan Dana Punya Setiap saat misalnya Purnama, Tilem, Piodalan, hari- hari Suci, dan saat- saat persembahyangan sesuai dengan kemampuan masing- masing dengan hati yang tulus iklas. selanjutnya kita harus yakin dan melaksanakan Hukum Karma Phala dan ajaran Tata Susila Hindu untuk menuju kesucian Jagadhita dan Moksa.

Piodalan Pura Agung Udayana Makodam IX/ Udayana Selesai, diakhiri dengan ngelebar dan Parama santih. Om Santih...Santih...Santih Om.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar