Kamis, 29 April 2010

HAKEKAT HARI RAYA GALUNGAN





Bapak Drs. Iketut Wiana, MAg, kamis (29/4) dalam Dharmawacananya kepada lebih kurang 500 orang anggota Kodam IX/ Udayana segarnizun Denpasar yang berkisar tentang memaknai pelaksanaan hari raya Galungan dalam waktu dekat ini. Rangkaian hari raya Galungan dimulai dari
tumpek wariga (sabtu keliwon wuku wariga) sampai dengan rabu keliwon wuku pahang. Tujuannya dalam rangka kemenangan Dharma melawan Adharma, Dharma adalah kebenaran dan kebenaran ada sebagai akibat dari kejujuran (satyam), karena itu kita yang berpegang dari Dharma punya kewajiban hidup dan kehidupan, dan kemenangan dharma jangan diartikan hanya kemenangan kita dalam mengorbankan binatang dalam penampahan Galungan.
Orang- orang khususnya umat Sedharma yang benar- benar memaknai Galungan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini harus benar- benar menjalankan disiplin hidup, bagaimana dalam rumah tangganya seorang suami harus menghormati serta menghargai isterinya karena dalam sastra Hindu menyatakan dimana wanita dihormati disana para Dewa akan turun, karena disana akan ada korban suci (Yadnya), tetapi dimana wanita tidak dihormat, tidak dihargai serta disepelekan disana yang akan ada setan- setan dan kehancuran (Adharma).
Dalam hidup ini kita harus wajar- wajar saja, jangan hanya mementingkan diri sendiri, bila perlu orang lain dibantu sesuai dengan kemampuan kita, tingkatkan SDM nya, ingat kita adalah bersaudara dengan dunia dan isinya ini. Akhirnya kemenangan Dharma dalam memaknai Galungan bagaimana diri kita bermanfaat atau berguna untuk kepentingan yang lebih besar, diri sendiri keluarga Bangsa dan Negara. OM SANTIH...SANTIH...SANTIH OM