Jumat, 21 Januari 2011

PENGENDALIAN DIRI





Bintaldan IX/ Udayana melaksanakan Pembinaan Rohani Agama Hindu, diikuti oleh para anggota Militer maupun Pns Kodam IX/ Udayana se Garnizun Denpasar bertempat di Pura Agung Jagadnatha Denpasar Bali, jumlah hadir lebih kurang 700 orang, sebagai Penceramah Bapak Prof. Dr. Ida Bagus Gunada, M.Si. Dengan judul Dharmawacana adalah,"Pengendalian Diri". Kamis (20/1). Sebagai pendahuluannya, Bapak Prof. Gunada yang juga mantan Rektor IHD yang kini menjadi UNHI, sekarang beliau menjabat sebagai Ketua Jurusan Pasca Sarjana, dan Guru Besar UNHI yang memiliki 16 Guru Besar. Beliau menceritakan asal- usul adanya IHD sampai menjadi UNHI, dan adanya Pesta Kesenian Bali setiap Tahun, itu dirintis oleh Almarhum Profesor Ida Bagus Mantra. Berkaitan dengan judul Dharmawacananya, Pengendalian diri dalam hidup dan kehidupan sebagai manusia adalah merupakan realisasi perintah agama, karena tanpa pengendalian diri hidup akan kacau, dan tujuan agama Hindu yang diwahyukan oleh Tuhan kepada manusia tidak akan tercapai, untuk bisa mengendalikan diri, di dalam ajaran Weda banyak sekali yang dapat dipedomani.
Sekarang mengapa kita manusia perlu mengendalikan diri ? karena dahulu kala Prajapati menciptakan Raksasa dan Manusia, Raksasa atau Asura sifatnya selalu membikin kekacauan selalu menebarkan zat- zat yang berracun, sedangkan para Dewa selalu menebarkan kebaikan kebenaran untuk keselamatan semuanya, sehingga terjadi sifat- sifat yang kontradiktif, selalu terjadi pertentangan dan pertempuran para Raksasa melawan para Dewa. Selanjutnya Prajapati menciptakan Manusia, yaitu Dewa digabungkan dengan Raksasa, jadilah manusia yang mempunyai dua sifat Yaitu sifat Dewa (Suri sampat), dan sifat Raksasa (Asuri sampat), karena adanya dua sifat/ watak inilah didalam diri manusia, sehingga kita sebagai manusia perlu mengendalikan diri. Pengendalian diri ini dalam ajaran Agama Hindu disebut tapah, tapah ini berisi kejujuran, kebenaran, keadilan. Jadi tapah itu adalah kesucian. Apabila kita kaitkan dengan kehidupan sekarang tuntutan hidup secara duniawi sangat banyak karena perkembangan zaman, persaingan hidup sangat ketat, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ini masing- masing ada keterbatasannya, inilah perlunya pengendalian diri, diawali dari pengendalian pikiran, kata- kata, dan tingkah laku kita agar jangan sifat- sifat keraksasan kita yang menang karena didalam diri kita sudah ada unsur- unsur keraksasan ini, sedikit saja kita salah menyikapi hidup dan kehidupan ini kita akan menjadi raksasa/ asura, ingat setelah kematian di Bhumi ini kita hidup didunia lain, sorga atau neraka (dunia rohani) sesuai petunjuk ajaran Weda.
Artha, kita cari tetapi harus berdasarkan Dharma, jangan karena hartha kita menjadi susah dan tidak tenang. Tetapi bila karena Artha kita menjadi sejahtera, bahagia lahir bathin baik dunia maupun akhirat, terpenuhilah kama ( keinginan ) kita seuai dengan ajaran Catur Purushaartha. Oleh karena itu jadilah Manusia berwatak /berkepribadian "Dewa" (Suri Sampat). Om Santih...Santih...Santih Om... Suksma...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar